Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Magnolia

Aku adalah manusia, penghuni planet yang bernama Bumi, yang sejauh ini masih menjadi satu-satunya planet berpenghuni. Aku hidup bersama manusia lainnya. Ada banyak manusia di sini yang notabene terbagi menjadi dua yaitu wanita dan pria, meskipun kini batasan itu sudah mulai kabur sejak munculnya istilah "kesetaraan gender" dan "LGBT" yang aku sendiri masih bingung itu apa. Aku sendiri masuk ke dalam kategori wanita dan aku bersyukur akan hal itu. Aku telah hidup di Bumi ini selama 21 tahun. Selama itu aku banyak melihat. Aku sangat bersyukur pada Penciptaku karena telah memberikanku mata untuk melihat meskipun aku malah merusaknya dan kini tidak bisa melihat dengan jelas. Dimulai dari mata yang melihat, aku menjadi tahu kalau aku tidak hidup sendiri, kalau aku ternyata berada di atas tanah yang ternyata beratapkan langit, kalau aku ternyata adalah manusia yang punya tangan dan kaki. Dengan melihat (entah kenapa) aku merasa tenang dan aman. Dari situ aku banyak bel

Satu Bumi, Banyak Dunia

Aku hidup di bumi yang cuman satu. Tapi akhirnya aku mulai menyadari bahwa hidup ini tidak sesederhana bumi yang cuman satu ini. Aku memandang kehidupanku dengan sudut pandangku sendiri, dengan perspektif diriku sendiri. Begitupun dengan orang lain yang memandang hidupnya dengan sudut pandang mereka sendiri, perspektif mereka sendiri. Tiap manusia memiliki perspektifnya masing-masing mengenai kehidupan ini. Ada yang memandang dunia ini bagai pelangi. Ada yang memandang dunia ini bagai sampah. Ada yang memandang hidup di dunia ini tak ada gunanya. Ada yang memandang hidup di dunia ini sebuah anugrah. Dunia seorang pengemis berbeda dengan dunia seorang pegawai negeri sipil. Dunia seorang insinyur perminyakan berbeda dengan dunia seorang ibu penjual nasi kuning. Dunia seorang pecandu narkoba berbeda dengan dunia seorang mahasiswa idealis. Akhirnya bumi yang cuman satu ini sesak oleh banyaknya dunia, karena tiap orang punya dunianya masing-masing. Tapi bumi ini mem