Bukan Kamu Saja yang Jenuh dengan Dakwah Ini

buat anda-anda para aktivis dakwah yang mulai jenuh dengan perjalanan dakwahnya, harus baca nih cerita!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

http://www.facebook.com/notes/surya-kresnanda/sebuah-renungan-berharga-untuk-kita-para-aktivis-dakwah/410602705020

(copas dari seorang sahabat)

Ikhwati fillah, mari kita renungkan fragmen berikut :

“Akhi, dulu ana merasa semangat saat aktif dalam da'wah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar.Ukhuwah makin kering. Bahkan ana melihat ternyata ikhwah banyak pula yang aneh-aneh...” Begitu keluh kesah seorang kader dakwah kepada murobbinya di suatu malam.

Sang murobbi hanya terdiam, mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri mad?unya. “Lalu, apa yang ingin antum lakukan setelah merasakan semua itu “? sahut sang murobbi setelah sesaat termenung.

“Ana ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan perilaku beberapa ikhwah yang justru tak Islami. Juga dengan organisasi da'wah yang ana geluti ; kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Bila begini terus, ana lebih baik sendiri saja..” jawab ikhwah itu.

Sang murobbi termenung kembali. Tak tampak raut terkejut dari roman wajahnya. Sorot matanya tetap terlihat tenang, seakan jawaban itu memang sudah diketahuinya sejak awal.

“Akhi, bila suatu kali antum naik sebuah kapal mengarungi lautan luas, kapal itu ternyata sudah amat bobrok. Layarnya banyak berlubang, kayunya banyak yang keropos bahkan kabinnya bau kotoran manusia. Lalu, apa yang antum lakukan untuk tetap sampai pada tujuan ?” Tanya sang murobbi dengan kiasan bermakna dalam.

Sang mad'u terdiam berpikir. Tak kuasa hatinya mendapat umpan balik sedemikian tajam melalui kiasan yang amat tepat.

“Apakah antum memilih untuk terjun ke laut dan berenang sampai tujuan “? sang murobbi mencoba memberi opsi.

“Bila antum terjun ke laut, sesaat antum akan merasa senang. Bebas dari bau kotoran manusia, merasakan kesegaran air laut, atau bebas bermain dengan lumba-lumba. Tapi itu hanya sesaat. Berapa kekuatan antum untuk berenang sampai tujuan ? Bagaimana bila ikan hiu datang ? Darimana antum mendapat makan dan minum ? Bila malam datang, bagaimana antum mengatasi hawa dingin ? serentetan pertanyaan dihamparkan di hadapan sang ikhwan tersebut.

Tak ayal, sang ikhwan menangis tersedu. Tak kuasa rasa hatinya menahan kegundahan sedemikian. Kekecewaannya kadang memuncak, namun sang murobbi yang dihormatinya justru tak memberi jalan keluar yang sesuai dengan keinginannya.

Akhi, apakah antum masih merasa bahwa jalan da'wah adalah jalan yang paling utama menuju ridho Allah SWT ?” ( Pertanyaan menohok ini menghujam jiwa sang ikhwah). Ia hanya mengangguk. "Bagaimana bila ternyata mobil yang antum kendarai dalam menempuh jalan itu ternyata mogok ? antum akan berjalan kaki meninggalkan mobil itu tergeletak di jalan, atau mencoba memperbaikinya ?" Tanya sang murobbi lagi.

Sang ikhwah tetap terdiam dalam sesenggukkan tangis perlahannya. Tiba-tiba ia mengangkat tangannya …

” Cukup akhi, cukup. Ana sadar. Maafkan ana, Insya Allah ana akan tetap istiqomah. Ana berda?wah bukan untuk mendapat medali kehormatan. Atau agar setiap kata-kata ana diperhatikan. . Biarlah yang lain dengan urusan pribadi masing-masing. Biarlah ana tetap berjalan dalam da'wah. Dan hanya jalan ini saja yang akan membahagiakan ana kelak dengan janji-janji- Nya. Biarlah segala kepedihan yang ana rasakan jadi pelebur dosa-dosa ana ..” sang mad'u berazzam di hadapan sang murobbi yang semakin dihormatinya.

Sang murobbi tersenyum. “Akhi, jama'ah ini adalah jama'ah manusia. Mereka adalah kumpulan insan yang punya banyak kelemahan. Tapi dibalik kelemahan itu, masih amat banyak kebaikan yang mereka miliki. Mereka adalah pribadi-pribadi yang menyambut seruan untuk berda'wah. Dengan begitu, mereka sedang berproses menjadi manusia terbaik pilihan..” papar sang murabbi.

Bila ada satu-dua kelemahan dan kesalahan mereka, janganlah hal itu mendominasi perasaan antum. Sebagaimana Allah ta'ala menghapus dosa manusia dengan amal baik mereka, hapuslah kesalahan mereka di mata antum dengan kebaikan-kebaikan mereka terhadap da'wah selama ini. Karena di mata Allah, belum tentu antum lebih baik dari mereka.

Futur, mundur, kecewa atau bahkan berpaling menjadi lawan bukanlah jalan yang masuk akal. Apabila setiap ketidaksepakatan selalu disikapi dengan jalan itu? maka kapankah da'wah ini dapat berjalan baik “? sambungnya panjang lebar.

Sang mad'u termenung merenungi setiap kalimat murobbinya. Azzamnya memang kembali menguat. Namun ada satu hal tetap bergelayut di hatinya.

“Tapi, bagaimana ana bisa memperbaiki organisasi da'wah dengan kapasitas ana yang lemah ini ?” sebuah pertanyaan konstruktif akhirnya muncul juga.

“Siapa bilang kapasitas antum lemah ? Apakah Allah mewahyukan kepada antum ? Semua manusia punya kapasitas yang berbeda. Namun tak ada yang bisa menilai bahwa yang satu lebih baik dari yang lain !” sahut sang murobbi.

“Bekerjalah dengan ikhlas. Berilah taushiyah dalam kebenaran, kesabaran, dan kasih sayang pada semua ikhwah yang terlibat dalam organisasi itu. Karena peringatan selalu berguna bagi orang yang beriman. Bila ada sebuah isu atau gossip, tutuplah telinga antum dan bertaubatlah. Singkirkan segala ghibah antum terhadap saudara antum sendiri. Dengan itulah, Bilal yang mantan budak hina menemui kemuliaannya…”

Malam itu sang mad'u menyadari kesalahannya. Ia bertekad untuk tetap berputar bersama jama'ah dalam mengarungi jalan da?wah.

=========================================================

Kembalikan semangat itu saudaraku, jangan biarkan asa itu hilang, dihempas gersangnya debu yang begitu kencang menerpa. Biarkan amal-amal ini semua menjadi saksi, sampai kita diberi satu dari dua kebaikan oleh ALLAH SWT: kemenangan atau mati syahid.

Ikhwati fillah,

Jalan ini, seberat dan sesulit apapun itu, seorang mukmin sejati akan senantiasa menikmati dan mencintainya. Dalam menjalaninya, kita akan dapat merasakan manisnya jalan ini, rasa manis yang akan memudahkan semua kesulitan, meringankan beban berat, menabahkan kita untuk terus menapaki dan mendakinya, dan menjadikan kita ridho terhadap-NYA, bahkan ketika melewati masa terpahit dan hari terberat sekalipun.

kita akan selalu ingatkan siapa saja yang berniat mundur dari jalan ini :

"Sesungguhnya akibat dari pengunduran diri adalah keburukan. Apalagi bagi orang yang telah mengerti kebenaran lalu berpaling darinya. Bagi orang yang telah merasakan manisnya kebenaran lalu tenggelam dalam kebatilan. Sesungguhnya membatalkan janji kepada Allah termasuk dosa yg besar di sisi ALlah dan hina di pandangan orang2 yg beriman.."

sesungguhnya kita akan menemui masa-masa sulit, masa-masa yg melelahkan, dan berbagai ujian. Padahal kita tengah berada dan berjalan diatas jalan kebenaran dan disibukkan berbagai aktifitas dakwah. Tapi kita meyakini bahwa teguh diatas jalan ini dan sabar menghadapi berbagai, niscaya kepedihan akan sirna, kelelahan akan hilang, dan yg tersisa bagi kita adalah ganjaran dan pahala...

Kita selalu menyadari bahwa sesungguhnya amal islami bukanlah aktifitas sesaat.. amal islami bukanlah aktifitas yg cukup dikerjakan disaat kita memiliki waktu luang dan bisa ditinggalkan saat kita sibuk. Sekali-kali tidak... Amal islami terlalu mulia dan agung.

Sesungguhnya celah tidak akan pernah tertutup... kekurangan tidak akan pernah hilang, dan yang ma'ruf tidak akan pernah terwujud kecuali dengan amal...

disinilah peran kita...wahai saudaraku semua....peran kita semua. Tentu saja, kata-kata bukan sekedar untuk diucapkan, tetapi ia untuk dipahami dan diamalkan...

Kita paham dan sadar bahwa agama ini hanya akan tegak diatas pundak orang-orang yang memiliki azzam yg kuat. Ia tidak akan tegak diatas pundak orang-orang yg lemah dan suka berhura-hura, tidak akan pernah.

Tidak akan pernah tegak agama ini hanya dengan ragu, termangu menjalin mimpi tanpa gerak maju...

Tidak akan pernah tegak agama ini tanpa kerja nyata, dan tercencang jeratan angan hampa....

betapa kita sering memiliki semangat yang banci dalam mengemban dan menapaki jalan ini, bukan semangat yg membaja...

kita hanya mau aktif dalam zona nyaman?....

kita menjadi militan karena lingkungan memang membentuk seperti itu, tapi sebenarnya kita rapuh...

kita sering dan mudah sekali mengeluh dan mengeluh, padahal kita belum mencoba berbuat sesuatu....

Semoga Allah merahmati orang yang telah mengucapkan kalimat berikut :

"Wahai orang yang meminang bidadari surga tetapi tidak memiliki sepeser pun semangat, janganlah engkau bermimpi.... telah sirna manisnya masa muda dan yang tersisa hanyalah kepahitan dan penyesalan..

Jika Kesusahan adalah Hujan

dan Kebahagiaan adalah Mentari

Kita tetap membutuhkan keduanya

Untuk melihat indahnya Pelangi

Begitulah aku mengibaratkan UKHUWAH ini

Senantiasa saling melengkapi satu dengan lainnya

Dan tak ku nafikan jika ada kekurangan yg terjadi di dalamnya

Karena itulah ruang PEMAKLUMAN ini begitu terbuka luas untuknya

Dan aku senantiasa belajar untuk dapat MEMAHAMI nya

semoga begitu juga denganmu ...


sumber : jasmien.cybermq. com/.../nasehat-untuk-yang- merasa-lelah- -bosan-di- jalan- ini

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

sahabat, sebuah perjuangan tak akan lepas dari kesabaran. seandainya dulu Rasul membiarkan semua rasa jenuh, bosan, malas, kecewa, putus asa berkecamuk di dalam dirinya, apakah da'wah ini akan kita rasakan?

sahabat 2013, ingat kita masih punya mimpi yang ingin kita bagi bersama.

Dan karena Allah bersabarlah.. (Al-Muddasir : 7)

Jika kita landaskan perjuangan karena cinta kepada-Nya, Insya Allah, manisnya perjuangan akan terasa.

semangat!! hehe selamat berjuang, kamu tidak sendirian ^^

Komentar

  1. Nad, tumben islami :P

    kangen komen aku ga naaaad hehe hehe

    oiya nad aku baru denger soal hp kamu... sabar aja ya, aku doain dapet yang lebih bagus, yang keypadnya jalan semua... (eh keypadnya teh ada yang rusak bukan?)
    aku penasaran orang iseng mana yang pengen ngambil hpnya nadia -_-
    eh ortu nadia gimana reaksinya? no nadia ganti ga?

    BalasHapus
  2. amiin bisa dapet yang baru. iya salah satu keypadnya ada yang harus dipencet sekuat tenaga biar muncul angkanya, sampe2 kuku aku pernah patah gara2 mencet tuh keypad. ortu aku biasa aja sih. da ini mah musibah. jadi sekarang aku pake nomor babeh deh.

    dian, katanya kamu ilang hape juga?

    BalasHapus
  3. hahahaha paraaaaaah... sampai patah lah hahaha
    azeeeeeek babeh lah bahasanya hahaha
    iya huhu dicopet di angkot nad, hape aku yang baru ._. jadi CLBK ke hp yang motorola yang item deh haha. Padahal itu teh nomornya baru aku urus, simcardnya rusak. Baru aja dibenerin eeeeeh... malah ilang. Tapi aku tetep pake nomor itu, aku minta kartu lagi ke mbak-mbak t*lkomselnya haha
    nasteuuuuuuung ama copetnya! GRRR.
    aduch qaqa qtaa senasib gniihhh yawwww? *manyunmanyun mulut sok imut*

    BalasHapus
  4. idih..
    iya nih musibah bertubi-tubi.
    tapi aku harus kuat!!
    kamu juga harus kuat!! (eh tapi, terserah deh)
    ayo kita berdoa bersama demi mendapatkan hape baru!!! hahaha..
    aku udah ngincer hape samsung nich. ehe.

    BalasHapus
  5. Masya Allah..tulisannya sangat bermanfaat. Menyentakkan jiwa yg mulai jenuh di aalan dakwah. Syukron jazakillahu khair atas postingannya. Salam ukhuwah. :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Carpon Basa Sunda : UJIAN

Pembinaan Pekanan Majelis Ta’lim Salman #1 "Karakteristik Para Sahabat"

Cerpen --> Dialog