Menjadi Manusia Pembelajar

Haloo kawan!! lama tak bersua. barusan saya baru aja dibagiin rapor. dan... hiks... nilainya turun. huaaa... sedih deh! dari situ saya jadi berinisiatif buat ngepost artikel masalah pelajaran. gapapa ya?? saya ga ingin masalah ini menimpa kalian juga. (so sweeet...) here they are the article:

Apa sih belajar itu sebenarnya?

Pandangan kita kan belajar tuh : menghadapi buku, megang pulpen, menghafal, dsb. Kalau itu sih sebenernya udah kuno.

· Menurut Anis Matta, “Belajar adalah proses berubah secara konstan. Seseorang dikatakan belajar bila ia mengalami sebuah proses perbaikan yang berkesinambungan dalam dirinya, baik cara berpikir, mentalitas, dan perilakunya.”

· Ada 2 istilah dalam pembelajaran yaitu :

a. Belajar tentang (Learning how to think)

b. Belajar menjadi (Learning how to be)

Keduanya berbeda. Tapi kenyataannya di sekolah lebih banyak learning how to think, padahal learning how to be adalah belajar yang sesungguhnya.

· Ada 3 hal yang dipelajari dalam pembelajaran, yaitu :

a. Knowledge

b. Skill

c. Wisdom

· Menurut Ari Ginanjar, “Sebenarnya seluruh pengetahuan itu semua ada di Al-Quran, dan tuntunan praktisnya ada di sunnah Nabi”.

Enam Ciri Muslim Pembelajar

I. Kecerdasan (Dzaka’)

Pada dasarnya setiap manusia telah dianugerahi kecerdasan sejak lahir. Tinggal bagaimana kita mengasahnya. Biasakan otak kita untuk berpikir karena dengan begitu sambungan dendrit yang menyambungkan informasi akan semakin baik dan cepat. Selain itu coba identifikasi termasuk ke dalam kecerdasan apakah kita?

II. Keseriusan (Hirsun’)

Orang yang serius adalah orang yang dalam keadaan alfa (keadaan saat otak relaks dan tenang). Untuk mendapatkan kondisi itu, perbanyaklah dzikir, terutama di malam hari, karena bangun di waktu malam membuat dzikir, doa, dan belajar lebih fresh.

III. Kesungguhan dan Ketekunan (Ijtihad)

Dalam menempuh proses belajar harus terus-menerus (istimrori) dan bertahap (taddaruj). Singkatnya kerja keras.

IV. Materi (Bulghoh)

Materi berarti fasilitas. Belajar memerlukan fasilitas.

V. Kedekatan dengan Guru (Syuhbatun Ustadz)

Intinya silaturahmi untuk menggali ilmu.

VI. Waktu yang Panjang (Tuluz Zamaan)

Untuk menjadi manusia pembelajar, diperlukan waktu yang tak sedikit. Manfaatkan waktu yang kita punya untuk belajar, sebelum ajal menjemput kita.

Teladan Pembelajar sepanjang hayat

a. Muhammad Rasulullah SAW

b. Imam Syafi’I, Abu Hanifah, Al-Maliki, dan Hambali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Carpon Basa Sunda : UJIAN

Pembinaan Pekanan Majelis Ta’lim Salman #1 "Karakteristik Para Sahabat"

Cerpen --> Dialog